Kepalan Tangan Kiri Vs Tangan Kanan

Header Menu


Kepalan Tangan Kiri Vs Tangan Kanan

Sabtu, 12 Januari 2019


Kita harus mengepalkan tangan kanan apa tangan kiri?

Dalam politik, sayap kiri biasanya mengacu kepada kelompok yang biasanya dihubungkan dengan aliran sosialis atau demokrasi sosial. Biasanya juga dianggap sebagai lawan dari sayap kanan. Komunisme maupun filsafat marxisme yang seringkali mendasarinya, seringkali dianggap sebagai bentuk radikal dari politik sayap kiri. Namun banyak golongan sayap kiri yang menolak bila mereka dihubungkan dengan komunisme, atau bahkan dengan anarkisme.

Istilah ini berasal dari pengaturan tempat duduk legislatif pada masa Revolusi Prancis. Saat itu, kaum republik yang menentang Ancien Régime biasanya disebut sebagai kelompok kiri karena mereka duduk di sisi kiri dari dewan legislatif.
Dalam politik, sayap kanan atau Kelompok Kanan adalah istilah yang mengacu kepada segmen spektrum politik yang biasanya dihubungkan dengan konservatisme, liberalisme klasik, kelompok kanan agama, atau sekadar lawan dari politik sayap kiri.

Dalam konteks tertentu, istilah sayap kanan juga bisa mencakup nasionalisme otoriter, namun hal itu biasanya lebih merupakan bagian dari ekstrem kanan.
Istilah ini aslinya berasal dari pengaturan tempat duduk dewan legislatif pada masa Revolusi Prancis, ketika kaum monarkhis yang mendukung Ancien Régime biasanya disebut sebagai kaum kanan karena mereka duduk di sebelah kanan di ruangan dewan legistlatif.

Sejak Revolusi Prancis, penggunaan istilah politik "kiri" dan "kanan" telah berubah melintasi batas-batas linguistik, masyarakat, dan nasional, kadang-kadang maknanya malah berbeda di suatu masa dan tempat tertentu dibandingkan dengan masa dan tempat yang lainnya. Yang terpenting kita harus kritis dalam memahami teks dan konteks istilah kiri atau kanan dalam penggunaan simbol (sign) berikut makna yang muncul, mengikat dan membentuk konstruksi pengetahuan dan kesadaran tertentu.

Pada awalnya pula Tangan kiri adalah lambang yang sangat kuat dan berkarakter dari: kritisisme, religiusitas, spiritualitas, anti-kemapanan, radikal, progresif, transformatif, revolusioner. Tangan kanan memiliki makna simbolitis yang sangat identik dengan: status quo, anti kemapanan, pragmatisme gerakan, sekuler, agnostik, kontra-revolusioner.

Sekarang persinggungan maknanya sudah mulai bergeser, dan ingin berbeda saja, sekaligus dilegitimasi oleh intelektual borjuis, struktur kekuasaan, dan elit politik, nampaknya pula dengan kuat ingin merubah simbol radikal menjadi simbol kepatuhan. Bergesernya makna kepalan tangan kanan atau kiri, atau lebih tepatnya 'penggeseran' makna ini pasti didorong oleh kekuatan pikiran sekelompok intelektual borjuis yang dilegitimasi oleh kekuatan struktur, sekaligus didorong oleh elit politik-kekuasaan tertentu.

Bagi kalian yang pernah membaca buku 'Communication Power' karya Manuel Castells, pasti akan dapat menganalisis perebutan makna simbol dalam paparan saya diatas. Dalam buku yang sangat berbobot tersebut Castells bercerita tentang aktifitas ‘bawah-tanah’nya, saat masih berusia 18 tahun, dalam memperjuangkan demokrasi menentang rezim tiranik-otoriter Francisco Franco di Spanyol, dengan cara menyebarkan selembaran gelap.

Berselang lama kemudian, barulah disadarinya bahwa sumbangannya terhadap demokrasi Spanyol mungkin jauh dari harapan, karena menurutnya suatu pesan hanya akan efektif bila si penerima pesan memang sudah mengerti persoalan dan jelas sumbernya. Namun ada satu hal yang kemudian diyakininya bahwa Kekuasaan harus didukung oleh kemampuan mengkontrol komunikasi dan informasi.

Oleh sebab itu, menjadi jelas alasan pemerintahan fasis Spanyol untuk segera menutup semua akses komunikasi yang menghubungkan semua buah pikir para penentangnya dengan pola pikir publik. Dengan alasan yang sama, perlawanan terhadap kekuasaan (counter power) semestinya diarahkan pada penghilangan kontrol pemerintah terhadap komunikasi dan informasi publik.

Persoalan utama yang dianalisis oleh Castells adalah Mengapa, Bagaimana dan Oleh Siapa relasi kekuasaan dibangun dan diuji melalui pengaturan proses komunikasi, dan bagaimana relasi tersebut dapat diubah oleh para aktor sosial untuk tujuan perubahan sosial dengan cara mempengaruhi pola pikir masyarakat. Hipotesa Castells mengatakan bahwa bentuk kekuatan paling fundamental, berada pada kemampuan untuk membentuk pola pikir manusia. Bagaimana kita berpikir, akan menentukan bagaimana kita bertindak, baik secara individual maupun kolektif.

Nah, dari semua bangunan argumentasi dan paparan yang saya sampaikan kini tibalah sahabat-sahabat untuk bersikap dan menganalisis makna simbol tangan kanan dan tangan kiri. Sekali lagi perdebatan simbol tangan kanan dan kiri dibangun, didialektika, diperdebatkan, dilegitimasi, direpresentasikan oleh: kekuatan, kekuasaan, pengetahuan, struktur, sekelompok intelektual, elit politik, dan aparatus kontra-revolusioner lainnya. Dibelakang simbol, selalu ada kekuatan makna, kekuatan politik, kekuatan komunikasi, kekuatan pola pikir. Perebutan Tafsir atas simbol tangan kiri dan tangan kanan ini, adalah relasi kuasa makna yang membentuk keyakinan dan konstuksi berfikir.

Maka, jika kalian meyakini bahwa kepalan tangan kiri adalah representasi yang sangat kuat dan berkarakter dari: kritisisme, religiusitas, spiritualitas, anti-kemapanan, radikal, progresif, transformatif, revolusioner, terus lakukan kepalkan tangan kiri! Dan jika perebutan relasi kuasa makna dari simbol kepalan tangan kiri ini mampu memberikan kekuatan emosional, psikologis, spiritualitas-perjuangan, maka terus lakukan kepalkan tangan kiri!.

KH. Hasyim Asy'ari sang pendiri NU, Ir. Sukarno & Hatta sang dwi tunggal revolusi Indonesia, H. Agussalim sang diplomat ulung, Tan Malaka sang guru revolusi, Gus Dur sang pluralis guru semua agama samawi wal ardhi, Mahbub Junaidi pendiri PMII, dan saya bisa sebutkan lebih banyak, mereka semua adalah representasi dari kekuatan spiritualitas dan revolusioner sejati dari simbol kekuatan kepalan tangan kiri. Sekali lagi makna sebenarnya dari kepalan tangan kanan atau tangan kiri bersumber pada keyakinan, refleksi tingkat tinggi, konstruksi berfikir, kesadaran intelektual, penafsiran kritis, dan perebutan makna.

Jika simbol dan makna kepalan tangan kiri adalah bentuk dari sebuah kekuatan paling fundamental atas kritisisme-revolusioner, dan berada pada kemampuan untuk membentuk pola pikir manusia, maka terus lakukan kepalan tangan kiri! Karena bagaimana kita berpikir, akan menentukan bagaimana kita bertindak, baik secara individual maupun kolektif.